Friday, November 4, 2011
Monday, October 17, 2011
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
¡ Algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah
¡ Tanpa disadari kita sering menerapkan algoritma dalam kehidupan sehari-hari
¡ Setiap orang punya pola pikir yang berbeda, karena itu akan menghasilkan algoritma yang berbeda
¡ Algoritma dikatakan benar apabila dapat memecahkan masalah
¡ Perlu dipertimbangkan masalah efisiensi dalam penyusunan algoritma
¡ Pemilihan rute jalan, misalnya
§ Beberapa rute mungkin akan menghasilkan tujuan yang sama
§ Ada rute yang lebih efisien dibanding rute lainnya
§ Sebaiknya yang diambil adalah rute terpendek
¡ Algoritma dapat dinotasikan dalam beberapa cara, yaitu:
§ Dengan untaian kalimat deskriptif
¡ Flowchart lebih baik dibandingkan pseudocode
¡ Merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program tersebut
¡ Disajikan dalam bentuk grafik/gambar
¡ Dapat membantu programmer maupun orang lain dalam memahami alur program (apa saja input, proses dan output dari program)
¡ Representasi visual, karena itu lebih mudah dipahami
¡ Jumlah simbol yang digunakan sedikit, karena itu lebih sederhana dan lebih mudah dipelajari
PARTS OF SPEECH
A noun is the name of a person, place, thing, idea, or quality.
b. Interrogative pronouns: who, whose, whom, which, what
c. Relative pronouns (include): who, who, whose, which, that; whoever, whomever, whichever
d. Demonstrative pronouns: this, that, these, those
A verb expresses an action or a condition (a state of being).
Examples: Robert will eat the hamburger. (action) Sara is happy. (condition or state of being)
Robert won’t eat the hamburger. Sara isn’t happy.
Will Robert eat the hamburger? Is Sara happy?
Example: He always chews his gum loudly.
An adjective describes or limits a noun.
Mary has a smart child. Sara has a smarter child. Nancy has the smartest child.
The red car is expensive. The white car is less expensive. The blue car is the least expensive.
I’m a good painter. She’s a better painter. He’s the best painter.
I’m a bad singer. She’s a worse singer. He’s the worst singer.
Examples: My pencil is under my desk by my foot. Martha drove from LA to NY.
Friday, October 14, 2011
Penyelesaian Persamaan Linear dengan Matriks
Matriks dapat dikatakan Eselon-baris apabila memenuhi persyaratan berikut :
- 1.) Di setiap baris, angka pertama selain 0 harus 1 (leading 1).
- 2.) Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris akhir dari matriks.
- 3.) Jika ada baris yang leading 1 maka leading 1 di bawahnya, angka 1-nya harus berada lebih kanan dari leading 1 di atasnya.
- 4.) Jika kolom yang memiliki leading 1 angka selain 1 adalah nol maka matriks tersebut disebut Eselon-baris tereduksi
Contoh: syarat 1: baris pertama disebut dengan leading 1
syarat 2: baris ke-3 dan ke-4 memenuhi syarat 2
syarat 3: baris pertama dan ke-2 memenuhi syarat 3
syarat 4: matriks dibawah ini memenuhi syarat ke 4 dan disebut Eselon-baris tereduksi
[sunting] Operasi Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Contoh: Diketahui persamaan linear
- x + 2y + z = 6
- x + 3y + 2z = 9
- 2x + y + 2z = 12
Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Operasikan Matriks tersebut
Baris ke 2 dikurangi baris ke 1
Baris ke 3 dikurangi 2 kali baris ke 1
Baris ke 3 ditambah 3 kali baris ke 2
Baris ke 3 dibagi dengan 3 (Matriks menjadi Eselon-baris)
Maka mendapatkan 3 persamaan linier baru yaitu
- x + 2y + z = 6
- y + z = 3
- z = 3
Kemudian lakukan substitusi balik maka didapatkan:
- y + z = 3
- y + 3 = 3
- y = 0
- x + 2y + z = 6
- x + 0 + 3 = 6
- x = 3
Jadi nilai dari x = 3 , y = 0 ,dan z = 3
[sunting] Operasi Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai dari variabel-variabelnya tanpa substitusi balik.
Contoh: Diketahui persamaan linear
- x + 2y + 3z = 3
- 2x + 3y + 2z = 3
- 2x + y + 2z = 5
Tentukan Nilai x, y dan z
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Operasikan Matriks tersebut
Baris ke 2 dikurangi 2 kali baris ke 1
Baris ke 3 dikurangi 2 kali baris ke 1
Baris ke 3 dikurangi 3 kali baris ke 2
Baris ke 3 dibagi 8 dan baris ke 2 dibagi -1
Baris ke 2 dikurangi 4 kali baris ke 3
Baris ke 1 dikurangi 3 kali baris ke 3
Baris ke 1 dikurangi 2 kali baris ke 2 (Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)
Maka didapatkan nilai dari x = 2 , y = − 1 ,dan z = 1
Thursday, October 13, 2011
format scrip 2
Langkah untuk membuat penomoran halaman pada suatu laporan dari daftar istilah laporan diberi nomor yang terpisah dari nomor halaman tubuh laporan. Halaman-halaman bagian awal diberi nomor dengan angka Romawi kecil : i, ii, iii, iv, ..., ..., x, xi, untuk membedakan dari nomor halaman tubuh utama tesis yang berupa angka Arab diletakkan di kanan bawah halaman, 1,5 cm di atas tepi bawah kertas.
Langkah-langkah membuat :
1. Buka lembar kerja Ms. Word
2. Di halaman pertama klik menu Insert > Break
3. Kursor tetap di taruh di halaman pertama klik menu view > header and footer untuk memberikan penomoran angka romawi.
4. Otomatis penomoran halaman pertama dan kedua sudah berbeda.
5. Selajutnya membedakan penomoran pada halaman bab 1 dan halaman selanjutnya.
6. Klik menu file > page setup > layout > centang different first page > pilihan apply to > pilih this point forward > OK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
format scrip 1
LAPORAN PKL
Hjshdjshd
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................................ ii
Lembar Pengesahan .................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
BAB IV